Kreativitas Dalam Belajar
1. PENGERTIAN
KREATIVITAS
Pengertian klreativitas menurut para ahli berbeda-beda
berdasarkan sudut pandang masing-masing. Dari berbagai perbedaan sudut pandang
menghasilkan berbagai definisi kreativitas dengan berbagai pendapat sebagai
berikut :
Ø Guilford (1967)
menyatakan bahwa inteligensi
berkaitan dengan kemampuan berfikir konvergen.
Sedangkan kreativitas adalah berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk
berfikir divergen (proses berfikir didasari oleh berbagai hal menuju kesatu
hal atau kesimpulan).
Ø Utami munandar,
Menjelaskan bahwa
kreativitas adalah kemampuan sesorang untuk menciptakan produk- produk baru
meskipun komponen- komponennya tidak semua baru.
Ø Mussen & Rossenberg (1973)
Menyatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan
mempergunakan simbol- simbol secara original dan sesuai dengan nilai- nilai
sosial.
Ø G. F. Kneller, (dalam Prayitno, 1991)
bahwa kreativitas mencakup kemampuan- kemampuan
mental, yaitu kemampuan mengubah pendekatan terhadap masalah yang dihadapi,
kemampuan menampilkan ide- ide yang baru dan terkait dengan sesuatu persoalan,
kemampuan melihat lebih jauh suatu persoalan yang sedang dihadapi, dan
kemampuan merumuskan kembali permasalahan atau berbagai aspek dari permasalahan
tsb.
Ø Rogers (Utami Munandar,1992:48)
Mendefinisikan bahwa
kreativitas sebagai proses muncul-munculnya hasil-hasil baru kedalam suatu
tindakan. Hasil-hasil baru itu muncul dari sifat-sifat individu yang unik yang
berinteraksi dengan individu lain, pengalaman, maupun keadaan hidupnya.
Kreativitas ini dapat terwujud dalam suasana kebersamaan dan terjadi apabila
relasi antar individu ditandai oleh hubungan-hubungan yang bermakna.
Ø Drevdahl (Hurlock, 1978:325)
Kreativitas sebagai
kemampuan untuk memproduksi komposisi dan gagasan-gagasan baru yang dapat
berwujud aktivitas imajinatif atau sintesis yang memungkinkan melibatkan
pembentukan pola-pola baru dan kombinasi masa lalu yang dihubungkan dengan yang
sudah ada situasi sekarang.
Ø Torrance (1981)
Kreativitas adalah proses
kemampuan individu untuk memahami kesenjangan atau hambatan dalam hidup nya ,
merumuskan hipotesis baru, dan mengkomunikasikan hasil-hasilnya serta sedapat
mungkin memodifikasi dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Ø Rhodes (Torrence,1981)
Kreativitas dapat dijelaskan dari
sisi Product, Person, Proces, dan Press. Product menekankan pada hasil kerya kreatif, baik yang sama sekali
baru atau kombinasi karya-karya sebelumnya yang menghasilkan sesuatu yang baru.
Person memandang kreativitas dari
segi ciri-ciri individu yang menandai orang kreatif. Process menekankan pada bagaimana proses kreatif itu berlangsung
sejak mulai tumbuh samapi dengan berwujud prilaku kreatif. Press menekankan pada pentingnya faktor-faktor yang mendukung
timbulnya kreativitas individu.
Pengertian
pokok kreativitas dari berbagai pendapat ahli yang telah dikemukakan :
1. Kreativitas
tidak sama dengan inteligensi
2. Kreativitas
meliputi ciri- ciri kelancaran, keluwesan, keaslian, elaborasi dan kepekaan.
3. Kreativitas
memungkinkan berkembangnya hal- hal yang baru dan unik.
4. Kreativitas
memungkinkan berkembangnya proses pengajuan dan pengujian hipotesis.
5. Kreativitas
merupakan kebutuhan yang berkembang pada diri manusia yang perlu mendapat
pemenuhan.
6. Kreativitas
dapat terwujud dalam berbagai bentuk produk kegiatan atau karya manusia.
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kreativitas adalah ciri-ciri khas
yang dimiliki oleh individu yang menandai adanya kemampuan untuk menciptakan
sesuatu sama sekali baru atau kombinasi dari karya-karya yang telah ada
sebelumnya, menjadi suatu karya baru yang dilakukan melalui interaksi dengan
lingkungannya untuk menghadapi permasalahan dan mencari alternatif pemecahannya
melalui cara-cara berfikir divergen.
2. Karakteristik
Individu kreatif atau ciri-ciri peserta didik kreatif
Berbagai karakteristik atau ciri-ciri kreativitas yang
dikemukakan oleh berbagai pendapat macam pendapat ahli diantaranya yaitu:
Ø Menurut
Rogers (dalam munandar, 2004)
a. Keterbukaan
terhadap pengalaman
b. Kemampuan
untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang .
c. Kemampuan
untuk bereksperimen untuk bermain dengan konsep- konsep.
Ø Menurut
para ahli seperti Torrance dan Dembo (1979);Semiawan (1984); Cohen (1976);
Siegelman (1973) mengemukakan beberapa ciri- ciri orang kreatif antara lain :
a. Suka
humor, tidak kaku, dan tidak tegang dalam bekerja.
b. Suka
pada pekerjaan yang menantang.
c. Cukup
kuat memusatkan perhatian.
d. Suka
mengemukakan ide- ide baru dan bersifat imajinatif.
e. Lebih
sensitif terhadap keadaan orang lain.
f.
Tidak banyak terikat pada kelompoknya.
g. Mampu
memunculkan ide- ide yang aneh.
h. Terbuka
terhadap ide/penemuan baru.
i.
Fleksibel/tidak kaku.
j.
Memiliki konsep diri yang positif.
Ø Piers
(Adam,1976)
a. Memiliki
dorongan (drive) yang tinggi
b. Memiliki
keterlibatan yang tinggi
c. Memiliki
rasa ingin tahu yang besar
d. Memiliki
ketekunan yang tinggi
e. Cenderung
tidak puas dengan kemapanan
f.
Penuh percaya diri
g. Memiliki
kemandirian yang tinggi
h. Bebas
dalam mengambil keputusan
i.
Menerima diri sendiri
j.
Senang humor
k. Memiliki
intuisi yang tinggi
l.
Cenderung tertarik pada hal-hal yang
kompleks
m. Toleran
terhadap ambiguitas
n. Bersifat
sensitif
Ø Utami
Munandar (1992)
a. Senang
mencari pengalaman baru
b. Memilki
keasyikan dala, mengerjakan tugas-tugas yang sulit
c. Memilki
inisiatif
d. Memiliki
ketekunan yang tinggi
e. Cenderung
kritis terhadap orang lain
f.
Berani menyatakan pendapat dan keyakinannya
g. Selalu
ingin tahu
h. Peka
atau perasa
i.
Enerjik dan ulet
j.
Menyukai tugas-tugas majemuk
k. Percaya
pada diri sendiri
l.
Mempunyai rasa humor
m. Memiliki
rasa keindahan
n. Berwawasan
masa depan dan penuh imajinasi
Ø Clark
(1988)
a. Memiliki
disiplin diri yang tinggi
b. Memiliki
kemandiriam yang tinggi
c. Cenderung
menentang otoritas
d. Memilki
rasa humor
e. Mampu
menentang takanan kelompok
f.
Lebih mampu menyesuaikan diri
g. Senang
berpetualang
h. Toleran
terhadap ambiguitas
i.
Kurang toleran tehadap hal-hal yang
membosankan
j.
Menyukai hal-hal yang kompleks
k. Memilki
kemampuan divergen yang tinggi
l.
Memilki memori dan intensi yang baik
m. Memiliki
wawasan yang luas
n. Mampum
berpikir periodik
o. Memerlukan
situasi yang mendukung
p. Sensitif
terhadap lingkungan
q. Memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi
r.
Memilki nilai estetik yang tinggi
s. Lebih
bebas dalam mengembangkan integrasi peran seks
Ciri kreativitas atau orang kreatif
secara garis besar menurut para ahli dapat disimpulkan, yaitu : memiliki
kemampuan dalam melihat masalah, memiliki kemampuan menciptakan ide atau gagasan
untuk memecahkan masalah, terbuka pada hal-hal baru serta menerima hal-hal
tersebut.
3. Tahap-Tahap
berkembangnya kreativitas
Prose kreativitas berlangsung mengikuti tahap-tahap
tertentu. Apa yang dapat diamati ialah gejalanya berupa prilaku yang ditampilkan
individu. Menurut Cropley (1999), terdapat 3 tahapan perkembangan kreativitas
diantaranya:
a. Tahap
prekonsional
Pada
usia 6-8 tahun tahap ini menunjukan emosional dan menghasilkan suatu karya, menghasilkan sesuatu yang baru
tanpa memerhatikan aturan dari luar
b. Tahap
konvensional
Pada
usia 9-12 tahun kemampuan berfikir seseorang di batasi aturan-aturan. Kemampuan
kritis dan evaluatif juga berkembang
c. Tahap
poskonvional
Pada
usia 12 tahun hingga dewasa. Individu
sudah mampu menghasilkan karya-karya baru yang telah di sesuaikan
dengan batasan ekternal dan nilai-nilai
konvensional yang ada di lingkungan.
Menurut Utami Munandar (2004) ada strategi 4P (Pribadi, Pendorong, Proses,
dan Produk) dalam pengembangan kreativitas yaitu:
a.
Pribadi
Kreativitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan
individu dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan atau produk
kreatif ialah mencerminkan orisinalitas dari individu tersebut.
b.
Pendorong
Bakat kreatif siswa akan terwujud bilamana ada dukungan
dari lingkungan dan dorongan dari dalam dirinya sendiri (motivasi internal)
untukmenghasilkan sesuatu.
c.
Proses
Anak atau siswa perlu diberi kesempatan untuk
melakukan aktivitas dan diberikan fasilitas yang ia butuhkan. Kurikulum yang
terlalu ketat akan menyebabkan siswa tidak bisa mengambangkan bakat kreatifnya
dan tidak bisa mengungkapkan siapa dirinya.
d.
Produk
Kondisi yang memungkinkan sesorang untuk menciptakan
produk kreatif yang bermakna yaitu kondisi pribadi dan kondisi lingkungan kedua
faktor tersebut sedikit banyaknya dapat membantu dalam proses kreatif itu
sendiri.
Adapun
menurut pendapat Wallas (Solo, 1991) mengemukakan empat tahapan proses kreatif,
yaitu :
a.
Persiapan (Preparation)
Pada tahap ini, individu berusaha mengumpulkan
informasi untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Individu mencoba mencari cara
alternatif untuk memecahkan masalah. Dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman
yang dilalui, individu mencoba mencari berbagai kemungkinan jalan yang dapat
ditempuh untuk memecahkan masalah itu.
b.
Inkubasi (Incubation)
Pada tahap
ini, masalah seolah-olah telepas dari dari diri individu untuk sementara waktu
dan tidak memikirkannya secara sadar melainkan mendiamkannya dalam alam
prasadar. Proses ini bisa berlangsung lama dan bisa juga berlangsung sebentar samapi
timbul inspirasi atau gagasan untuk memcahkan masalah.
c.
Iluminasi (Ilumination)
Pada tahap
ini sudah timbul inspirasi atau gagasan-gagasan baru serta proses psikologis
yang mengawali dan mengikuti munculnya inspirasi atau gagasan baru.
d.
Verifikasi (Verifikasi)
Pada tahap ini gagasan yang telah muncul dievaluasi
secara kritits dan konvergen serta menghadapkannya kepada realitas. Pada tahap ini, pemikiran divergen harus di
ikuti dengan pemikiran konvergen. Pemikiran dan sikap spontan harus di ikuti
oleh pemikiran selektif dan sengaja. Penerimaan secara total harus di ikuti
oleh kritik. Firasat harus di ikuti oleh pemikira yang logis. Keberanian harus
di ikuti oleh sikap hati-hati. Imajinasi harus di ikuti oleh pengujian terhadap
realitas.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
Kreativitas tidak berkembang secara otomotis tetapi
membutuhkan rangsangan dari lingkungan. Beberapa ahli mengemukakan
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas sebagai berikut :
Ø Utami
Munandar (1988) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi kreativitas
adalah :
a. Usia
b. Tingkat
pendidikan orang tua
c. Tersedianya fasilitas dan
d. Penggunaan
waktu luang.
Ø Rogers
(dalam Munandar, 2009)
a.
Dorongan dari dalam diri sendiri (motivasi intrinsik)
Menurut Rogers (dalam Zulkarnain, 2002), kondisi
internal (interal press) yang dapat mendorong seseorang untuk berkreasi
diantaranya:
1.
Keterbukaan terhadap pengalaman
2.
Kemampuan untuk menilai situasi sesuai
dengan patokan pribadi
3.
Kemampuan untuk bereksperimen atau “bermain” dengan
konsep-konsep.
b.
Dorongan dari lingkungan (motivasi
ekstrinsik)
Rogers (dalam Munandar, 2009) menyatakan kondisi
lingkungan yang dapat mengembangkan kreativitas ditandai dengan adanya:
1.
Keamanan psikologis
Keamanan psikologis dapat terbentuk melalui 3 proses
yang saling
berhubungan, yaitu:
·
Menerima individu sebagaimana adanya dengan segala
kelebihan
dan keterbatasannya.
·
Mengusahakan suasana yang didalamnya tidak terdapat
evaluasi eksternal (atau sekurang-kurangnya tidak bersifat atau mempunyai efek
mengancam.
·
Memberikan pengertian secara empatis, ikut menghayati
perasaan, pemikiran, tindakan individu, dan mampu melihat dari sudut pandang
mereka dan menerimanya.
2.
Kebebasan psikologis
Lingkungan yang bebas secara psikologis, memberikan
kesempatan kepada individu untuk bebas mengekspresikan secara simbolis
pikiran-pikiran atau perasaannya.
Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, terdapat berbagai
faktor
lainnya yang
dapat menyebabkan munculnya variasi atau perbedaan kreativitas yang dimiliki
individu, yang menurut Hurlock (1993) yaitu:
a.
Jenis kelamin
b.
Status sosial ekonomi
c.
Urutan kelahiran
d.
Ukuran keluarga
e.
Lingkungan kota vs lingkungan pedesaan
f.
Inteligensi
Faktor yang
menghambat kreativitas adalah sebagai berikut :
a.
Adanya kebutuhan akan keberhasilan, ketidakberanian
dalam menanggung resiko atau upaya mengejar sesuatu yang belum diketahui.
b.
Konformitas terhadap teman-teman kelompoknya dan
tekanan sosial.
c.
Kurang berani dalam melakukan eksplorasi, menggunakan
imajinasi dan penyelidikan.
d.
Diferensiasi antara bekerja dan bermain.
e.
Otoritarisme.
f.
Tidak menghargai fantasi dan hayalan.
5. Upaya
Guru dalam Mengembangkan Kreativitas Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran
Pada
umumnnya anak-anak kreatif berkedudukan sama saja dengan anak-anak biasa
lainnya. Namun, karena potensi kreatifnya itu, mereka sangat memerlukan
perhatian khusus dari pendidik untuk mengembangkan dirinya. Maksud dari
perhatian khusus ini adalah mendapatkan bimbingan sesuai dengan potensi
kreatifnya agar tidak sia-sia. Agar proses pendidikan dapat memberikan bantuan
kepada anak-anak kreatif, para guru dan pembinmbing di sekolah sudah seharusnya
mengebali anak-anak kreatif yang menjadi peserta didiknya. Berikut beberapa
upaya dalam mengembangkan kreastivitas peserta didik:
Menurut David Campbel (dalam Mangunhardjono, 1986)
guru yang memiliki kebiasaan berikut ini sangat baik untuk menumbuh kembangkan
kreativitas peserta didik.
1. Bersifat
mengasuh/membimbing
2. Suka
bersifat informal
3. Memiliki
persiapan mengajar yang matang
4. Tidak
terikat pada buku pelajaran saja
5. Terbuka
terhadap pendapat yang berlawanan
6. Suka
memberikan penguatan bila ada siswa yang kreatif
7. Tidak
terlalu pasti
Dalam konteks relasi dengan anak-anak kreatif,
Torrance (1977) menanamkan realsi bantuan itu dengan istilah creative relationship yang memilki
karakteristik sebagai berikut :
1. Pembimbing
berusaha memahami pikiran dan perasaan anak
2. Pembimbing
mendorong anak untuk mengungkapkan gagasan-gagasan tanpa mengalami hambatan.
3. Pembimbing
lebih menekankan pada proses daripada hasil
4. Pembimbing
berusaha menciptakan lingkungan yang bersahabat, bebas ancaman, dan suasana
saling menghargai
5. Pembimbing
tidak memaksakan pendapat, pandangan, atau nilai-nilai tertentu kepada anak
6. Pembimbing
berusaha mengeksplorasi segi-segi positif yang dimilki anak
7. Pembimbing
berusaha menempatkan aspek berfikir dan perasaan secara seimbang salam proses
bimbingan
Supriadi
mengemukakan sejumlah bantuan yang dapat digunakan untuk memimbing perkembangan
anak-anak kreatif, yaitu:
1.
Menciptakan rasa aman kepada anak untuk
mengekspresikan kreativitanya
2.
Mengakui dan meghargai gagasan-gagasan
anak
3.
Menjadi pendorong bagi anak untuk
mengkomunikasikan dan menwujudkan gagasan-gagasannya
4.
Membantu anak memahami dicergensi nya
dalam berpikir dan bersikap
5.
Memberikan peluang untuk mengomunikasikan
gagasan-gagasannya
6.
Meberikan informasi mengenai
peluang-peluang yang tersedia
PERPUSTAKAAN
Sunarto.
Prof. Dr. H., Dra. Ny. B. Agung Kartono.1999.Perkembangan Peserta Didik.Jakarta:PT Rikneka Cipta.
Mudjiran,
dkk. 2007. Perkembangan Peserta Didik.
Padang: UNP PRESS PADANG.
Yusuf,
A. Muri. Prof. Dr. M.Pd. 1999. Perkembangan
Peserta Didik. Padang: Universitas Negeri Padang.
Ali,
Mohammad & Mohammad Asrori.20212.Psikologi
Remaja. Padang: Bumi Aksara
Komentar
Posting Komentar