Pentingnya Mengenal dan Memhami Peran Bakat Dalam Belajar
PERANAN BAKAT DALAM
BELAJAR
1.
Pengertian Bakat
Bakat
biasanya diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih
perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud dimasa yang akan datang.
Sedangkan kemampuan adalah daya untuk melakukanj suatu tindakan sebagai hasil
dari pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan bahwa suatu tindakan dapat
dilaksanakan sekarang. Keammpauan biasanya dairtikan sebagai kemampuan yang
dapat dikembangkan sepenuhnya dimasa mendatang apabila kondisi latihan dikemukakan
secara optimal. Jadi, bakat adalah kemmapuan alamiah untuk memperoleh
pengetahuan atau keterampilan, yang relatif bisa bersifat umum atau khususn
yang kebih dikenal dengan sebutan talent.
Adapun beberapa pengertian menurut para ahli
yaitu :
S. C. Utami Munandar
(1985)
Bakat pada umumnya diartikan sebagai
kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih
agar dapat terwujud.
Kartini Kartono (1979)
Bakat adalah mencakup segala faktor
yang ada pada individu semenjak awal dari pertama kehidupannya, yang kemudian
menumbuhkan perkembangan keahlian, kecakapan, dan keterampilan khusus tertentu.
Bakat bersifat laten potensial (dalam
arti dapat mekar berkembang).
Suganda Purbakawatja
(1982)
Bakat sebagai benih dari suatu sifat
yang baru akan nampak nyata jika mendapat kesempatan atau kemungkinan untuk
berkembang.
Dyke Bingham (dalam Ny.
Moesono; 1989)
Bakat adalah suatu kondisi atau serangkaian karakteristik dari
kemampuan seseorang untuk mencapai sesuatu dengan sedikit latihan (khusus)
mengenai pengetahuan, keterampilan, atau serangkaian respon misalnya, kemampuan
berbahasa, kemampuan mengarang lagu dan lain- lain.
Sarlito Wirawan Sarwono
(1979)
Bakat adalah kondisi dalam
diri seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan kusus mencapai
kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus.
Conny Semiawan (1987)
Bakat adalah
kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baik yang
bersifat umum maupun yang bersifat khusus. Dan kemampuan yang dapat
dikembangkan dimasa yang akan datang apabila latihan dilakukan secara optimal.
Utami Munandar (1992)
Kemampuan bawaan
yang merupakan potensi yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut
karena sifatnya yang masih bersifat potensial atau masih laten, bakat merupakan
potensi yang masih memerlukan ikhtiar pengembangan dan pelatihan secara serius
dan sistematis agar dapat terwujud.
2. Jenis-Jenis Bakat
Berdasarkan fungsi atau aspek jiwa yang terlihat dalam berbagai
macam prestasi, bakat dapat dibedakan dalam:
a.
Bakat yang
Lebih Berdasarkan Psikofisik
Bakat
ini berasal dari jasmaniah sebagai dasar dan fundamen bakat, contohnya saja
kemampuan pengindraan, ketangkasan atau ketajaman pancaraindra, kemampuan
motorik, dan kemampuan lainnya.
b.
Bakat
Kejiwaan yang Bersifat Umum
Maksud
dari bakat ini adalah kemampuan ingatan daya khayal atau imjinasi dan
intelegens. Daya ingat merupakan kemampuan menyimpan sesuatu baik dari segi
materi pembelajaran, pengalaman maupun hal lainnya yang ketika dikehendaki
untuk mengingatnya hal tersbut akan muncul. Yang dimaksud daya khayal yaitu
berupa gambar khayalan dan ide-ide kreatif sehingga jiwa kita bersikap spontan.
Sedangkan intelegensi dapat diuraikan sebagai kemampuan menangkap, memahami,
menjelaskan, menguraikan, memadukan, dan menyimpulkan arti hubungan dan sangkut
aput makna jika dilakukan dengan kebiasaan atau akibat dari sring berlatih.
c.
Bakat-Bakat
Kejiwaan yang Khas dan Majemuk
Dalam
arti sempit bakat bakat khas ialah bakat yang sejak awal sudah dimilki dan
terarah pada suatu lapangan yang terbatas, seperti bakat menari, menyanyi,
melukis, berbahasa, musik, dan ilmu lainnya. Sedangkan bakat majemuk yaitu
merupakan bakat yang berkembang lambat laun dari bakat produktif ke arah yang
sangat bergantung dari keadaan dalam dan diluar individu.
d.
Bakat yang
Lebih Berdasarkan pada Alam Perasaan dan Kemauan
1.
Bakat
reproduktif , ialah kemampuan untuk memprodusir hasil pekerjaan orang lain dan
menguraikan kembali dengan tepat pengalaman-pengalaman sendiri.
2.
Bakat
aplikatif, ialah, kemampuan memiliki, mengamalkan, mengubah, pendapat, buah
pikiran, dan metode yang berasal dari orang lain, sehingga sesuai dengan maksud
penciptanya, dalam penjelasan itu juga tampil pendapat atau pendidrian pribadi.
3.
Bakat
produktif, ialah kemampuan menciptakan hal-hal baru berupa sumbangan dalamilmu
pengetahuan, pembangunan dan lapangan kehidupan lain yang berharga.
Ditinjau dari cara berfungsinya Ny. Moesono (1979) mengemukakan
bahwa bakat dapat dikelompokkan menjadi dua bagian:
1.
Bakat kemahiran atau kemampuan
mengenai bidang pekerjaan yang khusus seperti bakat musik, bakat menari, olah
raga dsbnya.
2.
Bakat khusus tertentu yang
diperlukan sebagai perantara untuk merealisir kemampuan tertentu, misalnya
bakat melihat ruang (dimensi) yang diperlukan untuk merealisir bakat insinyur,
bakat menghitung untuk merealisir bakat sebagai ahli statistik atau akuntansi
dll.
Adapun Conny semiawan dan
Utami Munandar (1987) mengklasifikasikan jenis- jenis bakat, baik yang masih
berupa potensi maupun yang sudah terwujud menjadi lima bidang, yaitu:
1. Bakat akademik
Misalnya
bakat untuk bekerja dalam angka-angka(numeric),
Logika bahasa, dan sejenisnya.
2. Bakat dalam bidang kreatif produktif
Artinya bakat dalammenciptakan
sesuatu yang baru misalnya menghasilkan rancangan arsitektur baru,menciptakan teknologi
terbaru dan lainnya.
3. Bakat dalam bidang seni,
Misalnya
mampu mengaransemen musik dansangat dikagumi, menciptakan lagu
hanya dalam waktu 30 menit, mampu melukisdengan sangat indah dalam waktu
singkat dan sejenisnya.
4. Bakat kinestetik atau psikomotorik
Misalnya
bakat dalam bidang sepak bola, bulu tangkis, tennis,
dan keterampilan teknik.
5. Bakat dalam bidang sosial
Misalnya sangat mahir
melakukannegoisasi, mahir berkomunikasi, dan sangat mahir dalam kepemimpinan.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat
Ø Faktor internal
Faktor yang berasal dari dalam individu
merupakan salah faktor yang bersumber dari setiap individu. Ini merupakan
faktor yang sangat tampak dan dapat dilihat sebagai contohnya adalah :
1.
Bakat atau Pembawaan
Bakat merupakan
sesuatu yang dimiliki oleh setiap individu. Bakat sering juga disebut juga
dengan hal – hal yang menjadi keahliannya. Tetapi sering dijumpai kata – kata “bakat tersembunyi”. Dengan
adanya hal tersebut sering juga kita berfikiran apakah yang telah kita lakukan
ini merupakan benar – benar bakat kita atau kita hanya terbiasa melakukannya
dan sebenarnya kita memiliki bakat yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain.
2.
Sifat –sifat keturunan
Sifat keturunan ini
sudah jelas terlihat merupakan sifat yang diperoleh dari orang tua atau mungkin
keluarga yang lebih tua. Sifat keturunan ini merupakan sifat identik yang
dimiliki ketika seseorang dalam suatu ikatan keluarga. Hal ini dapat berupa
keturunan dari fisik dan mental. Misalnya fisik yaitu bentuk muka , wajah,
bentuk badan , suatu penyakit dll. Sedangkan sifat mental seperti pemarah ,
pemalas , pendiam , pintar , dsb. Dengan demikian bahwa sifat keturunan dapat
mempengaruhi perkembangan seorang anak .
3.
Dorongan dan Instrinsik
Dorongan adalah hal
yang membuat seseorang untuk melakukan suatu hal. Sedangkan naluri adalah
kesanggupan atau ilmu tersembunyi yang menyuruh atau membisiskan kepada manusia
bagaimana melaksanakan dorongan batin.
Ø Faktor Eksternal
1.
Kesempatan maksimal untuk
mengembangkan diri
2.
Sarana dan prasarana
3.
Lingkungan tempat tinggal
4.
Pola asuh orang tua
4. Usaha Guru Mengenali dan Mengembangkan Bakat
Guru sangat
berperan penting dalam mengembangkan bakat siswa dalam berprestasi di sekolah.
Kerjasama antara guru, keluarga, dan lingkungan sekitar sangat penting untuk
mengembangkan bakat tersebut. Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan antara
keluarga, guru, dan lingkungan adalah sebagai berikut :
1.
Komunikator, dalam bahan- bahan
ilmu pengetahuan guru mengalihkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan kepada
siswa dan membuat mereka mampu menyerap, menilai, dan mengembangkan secara
mandiri ilmu yang mereka pelajari.
2.
Sebagai motivator, guru
bertanggung jawab untuk menumbuhkan dan mengembangkan minat dan semangat siswa
untuk secara terus menerus mempelajari dan mendalami ilmu yang terkandung dalam
setiap mata pelajaran
3.
Guru terus berupaya untuk
meransang siswanya agar mau dan senang belajar
Sebagai fasilisator,
guru berupaya untuk mempermudah dan memperlancar proses belajar bagi siswa nya.
4.
Mengembangkan situasi dan
kondisi yang memberikan kesempatan bagi anak- anak dan remaja untuk
mengembangkan bakat dengan mengusahakan dukungan baik psikologis maupun fisik.
5.
Berupaya menumbuhkembangkan
minat dan motif berprestasi tinggi dikalangan anak dan remaja, baik dalam lingkungan
keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
6.
Meningkatkan kegigihan dan daya
juang pada diri anak dan remaja dalam menghadapi berbagai tantangan dan
kesulitan.
7.
Mengembangkan program
pendidikan berdiferensi disekolah dengan kurikulum berdiferensi pula guna
memberikan pelayanan secara lebih efektif kepada anak dan remaja yang memiliki
bakat khusus.
DAFTAR
PUSTAKA :
Sunarto. Prof. Dr. H., Dra. Ny. B. Agung Kartono.1999.Perkembangan Peserta Didik.Jakarta:PT
Rikneka Cipta.
Ali, Mohammad. Prof. Dr. 2012. Psikologi Remaja Perkembangan
Peserta Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Mudjiran, dkk. 2007. Perkembangan
Peserta Didik. Padang: UNP PRESS PADANG.
Yusuf, A. Muri. Prof. Dr. M.Pd. 1999. Perkembangan Peserta Didik. Padang: Universitas Negeri Padang.
Sobur, Alex. Drs. M.Si. 2003. Psikologi Umum. Bandung: CV PUSTAKA SETIA
Komentar
Posting Komentar