Peran Penting Orang Tua, Guru dan Masyarakat Terhadap Perkembangan Sosial AUD
A.
Peran
orang tua dalam mengembangkan kompetensi sosial AUD
Dalam
buku yang dikutip oleh Anonym (2007:86) menjelaskan bahwa setiap orang tua dalam
menjalani kehidupan berumah tangga tentunya memiliki tugas dan peran yang
sangat penting, ada pun tugas dan peran orang tua terhadap anaknya yaitu : Melahirkan, Mengasuh, Membesarkan, Mengarahkan menuju kepada
kedewasaan serta menanamkan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku. Disamping
itu orang tua juga
harus mampu mengembangkan potensi yang ada pada diri anak, memberi teladan dan
mampu mengembangkan pertumbuhan pribadi dengan penuh tanggung jawab dan penuh
kasih sayang. Hal tersebut terjadi karna orang tua memiliki tanggung
jawab dalam membentuk serta membina ank-anaknya baik dari segi psikologis
maupun pisiologis. Kedua orang tua dituntut untuk dapat mengarahkan dan
mendidik anaknya agar dapat menjadi generasi-generasi yang sesuai dengan tujuan
hidup manusia.
Sama halnya dengan penjelasan
diatas, menurut Sabri
Alisuf (1995 :24) Orang tua berperan dalam
menentukan hari depan anaknya. Secara fisik supaya anak-anaknya
bertumbuh sehat dan berpostur tubuh yang lebih baik, maka anak-anak harus
diberi makanan yang bergizi dan seimbang. Secara mental anak-anak bertumbuh
cerdas dan cemerlang, maka selain kelengkapan gizi perlu juga diberi motivasi
belajar disertai sarana dan prasarana yang memadai. Sedangkan secara sosial
suapaya anak-anak dapat mengembangkan jiwa sosial dan budi pekerti yang baik
mereka harus di beri peluang untuk bergaul mengaktualisasikan diri, memupuk
kepercayaan diri seluas-luasnya. Bila belum juga terpenuhi biasanya karena soal
teknis seperti hambatan ekonomi atau kondisi sosial orang tua.
Adapun
peranan ibu dan ayah yang dikutip dalam jurnal yaitu peranan ibu dalam Pendidikan dan
pengembangan kompetensi sosial anak-anaknya
adalah Berbagai sumber dan pemberi rasa kasih sayang,pengasuh dan
pemelihara,tempat Mencurahkan isi hati,pengatur kehidupan dalam rumah
tangga,pembimbing Hubungan pribadi,pendidik dalam segi-segi emosional. Sedangkan
peranan ayah sumber
kekuasaan dalam keluarga,penghubung Intern keluarga dengan masyarakat atau
dunia luar,pemberi perasaan aman bagi seluruh anggota keluarga,pelindung
terhadap ancaman dari luar,hakim atau yang mengadili jika terjadi
perselisihan,pendidik dalam segi-segi rasional.
Dalam implementasi penerapan peran orang tua dalam kehidupan anak terdapa
beberapa faktor yang berpengaruh besar terhadap pertumbuahan dan segala aspek pekembangan
anak menurut Munandar (1999) mengenai
beberapa faktor lingkungankeluarga yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak:
a.
Faktor genetis dan pola asuh yang mempengaruhi
kebiasaan anak
b.
Aturan perilaku, orangtua sebaiknya tidak banyak
menentukan aturan perilaku dalam keluarga. Mereka menentukan dan meneladankan
(model) seperangkat nilai yang jelas, dan mendorong anak-anak mereka untuk
menentukan perilaku apa yang mencerminkan nilai-nilai tersebut
c.
Sikap orang tua yang humoris, suka bercanda
sebagai lelucon yang biasa terjadi pada kehidupan sehari-hari diakui cukup
memberikan warna dalam kehidupan anak
d.
Pengakuan dan penguatan pada usia dini, dengan
memperhatikan tanda-tanda seperti pola pikiran khusus atau kemampuan memecahkan
masalah yang tinggi sebelum anak mencapai umur tiga tahun. Tapi kebanyakan anak
mengatakan mereka merasakan mendapat dorongan yang kuat dari orangtua mereka
e.
Gaya hidup orangtua, pada cukup banyak keluarga, anak
mempunyai minat yang sama seperti orangtuanya
f.
Trauma, anak yang lebih banyak mengalami
trauma mempunyai kemampuan belajar dari pengalaman yang dilalui.
Dari beberapa paparan tersebut dapat
di ambil kesimpulan bahwa peran yang harus
dilakukan orang tua tidaklah mudah, salah satu tugas dan peran orang tua
yang tidak dapat dipindahkan adalah mendidik anak-anaknya. Sebab orang tua
memberi hidup anak, maka mereka mempunyai kewajiban yang teramat penting untuk
mendidik anak mereka. Jadi, tugas sebagai orang tua
tidak hanya sekadar menjadi perantara makhluk baru dengan kelahiran, tetapi
juga memelihara dan mendidiknya, agar dapat melaksanakan pendidikan terhadap
anak-anaknya, maka diperlukan adanya beberapa pengetahuan tentang pendidikan dan faktor
yang memperangaruhi dalam mengembangkan aspek perkembangan anak usia dini
terutama kompetensi sosial.
B.
Peran guru dalam
mengembangkan kompetensi sosial AUD
Peranan
Guru Peranan guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal,
seperti dikemukakan oleh Djamarah, Syaiful B. (2000:94-95) dibawah ini :
a. Peranan
guru sebagai pembimbing. Sebagai pembimbing, peran ini lebih dipentingkan,
karena kehadiran guru disekolah adalah untuk membimbing peserta didik menjadi
manusia dewasa susila yang cakap. Tanpa bimbingan, peserta didik akan mengalami
kesulitan dalam menghadapi perkembangan dirinya. Kekurangmampuan peserta didik
menyebabkan lebih banyak tergantung pada bantuan guru. Tetapi semakin dewasa,
ketergantungan peserta didik semakin berkurang (mandiri).
b. Perana
guru sebagai fasilitator. Guru hendaknya memberikan fasilitas yang memungkinkan
kemudahan peserta didiknya dalam belajar. Lingkungan belajar yang menyenangkan,
suasana ruang kelas yang pengap, meja dan kursi yang berantakan membuat anak
malas dalam belajar.
c. Peranan
guru sebagai mediator. Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan
dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan dalam berbagai bentuk dan
jenisnya, baik media nonmaterial atau materil. Media berfugsi sebagai alat
komunikasi guna mengefektifkan proses interaksi edukatif. Keterampilan
menggunakan semua media itu diharapkan dari guru yang disesuaikan dengan
pencapaian tujuan pembelajaran. Sebagai mediator, guru dapat diartikan sebgai
penengah dalam proses belajar peserta didik. Dalam diskusi, guru berperan
sebagai penengah, sebagai pengatur jalannya lalu lintas diskusi.
d. Peranan
guru sebagai motivator. Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak
didik agar bergairah dan aktif dalam belajar. Dalam upaya memberikan motivasi,
guru dapat menganalisis motif-motif yang melatarbelakangi anak didik malas
belajar dan menurun prestasinya disekolah. dinamis dari kedudukan atau status.
Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukanya .
Menurut Mulyasa (2005: 37) terdapat guru sebagai
pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, penasihat, pembaharu (inovator), model
dan teladan, pribadi, peneliti, pendorong kreativitas, pembangkit pandangan,
pekerja rutin, pembawa cerita, aktor, emansipator, evaluator, pengawet .
Berdasarkan pendapat diatas maka peranan adalah aspek
dinamis yang merupakan perilaku dan tindakan yang dilaksanakan oleh orang yang
menempati jabatan atau kedudukan dan melaksanakan hak dan kewajibannya tersebut
sesuai dengan kedudukannya. Di dalam masyarakat dari yang terbelakang sampai
yang paling maju, guru memegang peranan penting dalam hal pendidikan. Karena
hampir tanpa kecuali guru merupakan satu yang dijadikan tauladan oleh
masyarakat. Dalam proses belajar mengajar atau pendidikan secara keseluruhan.
C.
Peran masyarakat dalam
mengembangkan kompetensi sosial AUD
Masyarakat adalah salah satu
lingkungan pendidikan yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi
seseorang pandangan hidup, cita-cita bangsa, sosial budaya dan perkembangan
ilmu pengetahuan akan mewarnai keadaan masyarakat tersebut. Masyarakat
mempunyai peranan yang penting dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
nasional. Peran yang telah disumbangkan dalam rangka tujuan pendidikan nasional
yaitu berupa ikut membantu menyelenggarakan pendidikan, membantu pengadaan
tenaga, biaya, membantu pengembangan profesi baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Mastuhu (2003: 168) menjelaskan
bahwa masyarakat juga merupakan kontrol mutu pendidikan dan memberikan
akreditasi mengenai kinerja dan mutu pendidikan yang dihasilkan oleh lembaga
pendidikan yang bersangkutan, melalui penilaian oleh stakeholders yang terdiri
dari murid, orang tua, tokoh masyarakat, ilmuwan, agamawan, industrialis, dan
para pengguna jasa pendidikan terkait. Pengertian peran serta masyarakat dalam
hal ini adalah berbagai bentuk keikutsertaan seseorang atau kelompok dalam
upaya mendukung segala aspek perkembangan anak usia dini yang terutama pada
kompetensi sosial ankak. Peran serta masyarakat dalam pendidikan dapat terwujud
dalam berbagai bentuk sesuai dengan kondisi kultur masyarakat itu sendiri.
Menurut Fasli Jalal (2002: 202),
peran serta masyarakat berarti pembuat keputusan menyarankan masyarakat
terlibat dalam bentuk saran, pendapat, barang, ketrampilan, bahan, dan jasa.
Secara ringkas bentuk-bentuk peran serta dan keterlibatan masyarakat dalam
bidang pendidikan yang dikutip dalam jurnal yaitu:
a. peran
serta dalam bentuk dana
b. peran
serta dalam bentuk tenaga
c. peran
serta dalam bentuk barang
d. peran
serta dalam bentuk sumbangan pemikiran
Berdasarkan uraian di atas dapat
diketahui bahwa partisipasi masyarakat dalam pendidikan tidak hanya terbatas
pada pembiayaan, pendanaan fisik maupun material tetapi juga bantuan selain
dana, fisik dan material. Keterlibatan masyarakat dalam proses penyelenggaraan
pendidikan khususnya pendidikan bagi anak usia dini diharapkan dapat berdampak
dalam menumbuhkan rasa memiliki dan bertanggungjawab dalam upaya pengembangan
pendidikan maupun segala aspek perkembangannya terutama kompetensi sosial anak
usia dini.
Komentar
Posting Komentar